News & Research

Reader

Laba Bersih BOLT di 2023 Melonjak 40% Jadi Rp111,31 Miliar
Thursday, April 18, 2024       16:00 WIB

Ipotnews - Sepanjang 2023, PT Garuda Metalindo Tbk () membukukan laba bersih sebesar Rp111,31 miliar atau melonjak 40,05 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang senilai Rp79,48 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (18/4), total penjualan untuk Tahun Buku 2023 mencapai Rp1,47 triliun atau mengalami kenaikan 3,52 persen dibandingkan dengan Tahun Buku 2022 yang sebesar Rp1,42 triliun.
Di tengah pertumbuhan penjualan di 2023 tersebut, manajemen terpantau berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 3,31 persen (year-on-year) menjadi Rp1,17 triliun, sehingga laba bruto di sepanjang 2023 menjadi Rp291,06 miliar atau meningkat 31,45 persen (y-o-y).
Selain itu, manajemen juga terbilang sukses menekan beban usaha untuk Tahun Buku 2023 sebesar 3,39 persen (y-o-y) menjadi Rp132,46 miliar. Dengan demikian, laba usaha pada tahun lalu tercatat melesat 88,09 persen menjadi Rp158,6 miliar dari Rp84,32 miliar pada Tahun Buku 2022.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan di 2023 tercatat Rp153,28 miliar atau melonjak 93,41 persen (y-o-y). Adapun laba tahun berjalan yang dibukukan untuk Tahun Buku 2023 sebesar 116,44 miliar atau melambung 102,61 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang senilai Rp57,47 miliar.
Perolehan laba tahun berjalan di 2023 tersebut setelah dikurangi beban pajak penghasilan (neto) sebesar Rp32,89 miliar maupun dampak penyesuaian proforma atas laba tahun berjalan yang sebesar Rp3,95 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2023 sebesar Rp111,31 miliar atau melonjak 40,05 persen dibandingkan dengan laba bersih untuk Tahun Buku 2022 yang senilai Rp79,48 miliar.
Per 31 Desember 2023, total ekuitas tercatat meningkat 1,37 persen menjadi Rp871,69 miliar dari Rp859,87 miliar per 31 Desember 2022. Sementara itu, total liabilitas hingga akhir Desember 2023 terpantau bisa ditekan sebesar 18,05 persen (y-o-y) menjadi Rp475,55 miliar, namun masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek yang mencapai Rp359,75 miliar.(Budi)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM